Riwayat Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pada Penderita Kanker Payudara

Ridawati Sulaeman, Irwansyah Irwansyah, Sukmawati Sukmawati, Masadah Masadah

Abstract


Kanker payudara merupakan salah satu pembunuh utama wanita. Hormon estrogen dapat meningkatkan proses proliferasi dan pertumbuhan sel–sel spesifik pada tubuh serta bertanggung jawab terhadap sebagian besar sifat seksual sekunder wanita. Pada payudara estrogen dapat menyebabkan pengendapan lemak dalam kelenjar payudara. Survei World Health Organization (WHO) menyatakan 8–9% wanita mengalami kanker payudara. Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki prevalensi untuk penyakit kanker, yaitu sebesar 0,6%. Data rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2018 ditemukan 897 jiwa penderita kanker payudara yang sedang rawat jalan. Tujuan penelitian  adalah untuk mengetahui  gambaran riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal pada penderita kanker payudara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif. Populasi penelitian adalah semua pasien kanker payudara yang sedang rawat jalan di RSUD Provinsi NTB pada tahun 2018, yaitu sebanyak 897 jiwa. Sampel diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 47 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia ≥50 tahun yaitu sebanyak,= 25 orang (53 %). Sebagian besar tidak memiliki riwayat keluarga menderita kanker payudara yaitu sebanyak 36 orang (77 %). Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal didapatkan dari hampir semua responden yaitu sebanyak 40 orang (85 %). Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal yang didapatkan pada sebagian besar responden dapat mempengaruhi keseimbangan hormone estrogen dan progesterone yang merupakan faktor risiko penyebab terjadinya kanker payudara. Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal (pil, suntik dan implant) perlu memperhatikan jangka waktu penggunaannya dan perlu melakukan pemeriksaan payudara sendiri sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan


Keywords


Hormonal; Estrogen; Kanker Payudara; Kontrasepsi

Full Text:

PDF

References


Al-Amri, F. A., Saeedi, M. Y., Al-Tahan, F. M., Ali, A. M., Alomary, S. A., Arafa, M., Ibrahim, A. K., & Kassim, K. A. (2015). Breast cancer correlates in a cohort of breast screening program participants in Riyadh, KSA. Journal of the Egyptian National Cancer Institute, 27(2), 77–82. https://doi.org/10.1016/j.jnci.2015.04.002

ANWAR, M., BAZIAD, A., & PRABOWO, R. P. (2011). ILMU KANDUNGAN. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Ayu, G., Dewi, T., Hendrati, L. Y., Ua, F. K. M., Epidemiologi, D., & Ua, F. K. M. (2015). Analisis risiko kanker payudara berdasar riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal dan usia. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 3, No. 1 Januari 2015: 12–23, 3, 12–23.

Barnard, M. E., Boeke, C. E., & Tamimi, R. M. (2015). Established breast cancer risk factors and risk of intrinsic tumor subtypes. Biochimica et Biophysica Acta - Reviews on Cancer, 1856(1), 73–85. https://doi.org/10.1016/j.bbcan.2015.06.002

Cancer Research, U. (2015). Breast Cancer.

Damayanti, D. (2014). Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Dilakukan Hidrotereapi Rendam Air Hangat pada Penderita Hipertensi Di Desa Kebondalem Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. STIKES NGUDI WALUYO.

Depkes RI. (2014). Penderita Kanker Diperkirakan Menjadi Penyebab Utama Beban Ekonomi Terus Meningkat. http://www.depkes.go.id/index. php?vw=2&id=1937

Hidayat. (2010). Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Health Book Publishing.

Hosseinzadeh, M., Ziaei, J. E., Mahdavi, N., Aghajari, P., Vahidi, M., Fateh, A., & Asghari, E. (2014). Risk factors for breast cancer in iranian women: A hospital-based case-control study in Tabriz, Iran. Journal of Breast Cancer, 17(3), 236–243. https://doi.org/10.4048/jbc.2014.17.3.236

Kawar, L. N. (2012). Knowledge about Breast Cancer and Negative Influences Affecting Breast Cancer Screening Among Women in Jordan. International Journal of Humanities and Social Science, 2(18), 1–11.

Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Balitbang Kemenkes RI.

Kresno, S. B. (2012). Ilmu Dasar Onkologi. Badan Penerbit FKUI.

Kumar, S. P., & Saha, S. (2011). Mechanism-based classification of pain for physical therapy management in palliative care: A clinical commentary. Indian Journal of Palliative Care, 17(1), 80. https://doi.org/10.4103/0973-1075.78458

Laamiri, F. Z., Bouayad, A., Hasswane, N., Ahid, S., Mrabet, M., & Amina, B. (2015). Risk Factors for Breast Cancer of Different Age Groups: Moroccan Data? Open Journal of Obstetrics and Gynecology, 05(02), 79–87. https://doi.org/10.4236/ojog.2015.52011

Manson, J., & Bassuk, S. (2010). The menopausal transition and postmenopausal hormone therapy. McGraw Hill.

Nani, D. (2009). Hubungan Umur Awal Menopause Dan Status Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Kejadian Kanker Payudara. Soedirman Journal of Nursing, 4(3), 102–106.

Putri, N. (2009). Deteksi Dini Kanker Payudara. Aura Media.

Riskesdas. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. www.litbang.kemkes.go.id

RSUD NTB. (2018). Rekam Medik. RSUD NTB.

Sandra, Y. (2011). Melatonin dan Kanker Payudara. Majalah Kesehatan Pharma Medika.

Speroff, L., & Fritz, M. A. (2005). Reproductive physiology. Clinical Gynecologic Endocrinology & Inferrtility. Lippincott Williams & Wilkins.

Stopeck, A., Downey, L., Lang, J., Thompson, P., Harris, J., & Gohel, M. (2012). Breast cancer. http://emedicine.medscape.com/article/ 1947145-overview

Sukardja, I. D. G. (2000). Onkologi Klinik (2nd ed.). Airlangga University Press.

The Global Burden of Cancer. (2013). Global Burden of Disease Cancer Collaboration. PMC, 1(4).

World Health Organization. (2013). World Health Organization Breast Cancer : Prevention And Control. http://www.who.int/cancer/detection/en




DOI: https://doi.org/10.32807/jkt.v3i1.96

Refbacks

  • There are currently no refbacks.