Penerapan Teknik Aseptik Pada Asuhan Keperawatan di Ruang Bedah RSUD Kabupaten Ende

Irwan Budiana, Kornelia Fania Nggarang

Abstract


Masih tingginya kejadian infeksi nosokomial di Rumah Sakit menjadi salah satu penyebab pentingnya dilakukan penerapan teknik aseptik oleh tenaga kesehatan terlebih tenaga keparawatan sebagai upaya pencegahan dalam melakukan tindakan yang membawa resiko masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh pasien. Ada dua (2) jenis teknik aseptik dalam praktek keperawatan yaitu aseptik medis dan aseptik bedah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan teknik aseptik dalam perawatan pasien di Ruang Perawatan Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Ende. Jenis penelitian deskriptif dengan design penelitian survey. Populasinya seluruh perawat Ruangan Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Ende yang berjumlah 12 orang. Teknik pengambilan sampelnya sampling jenuh, sehingga jumlah sampelnya 12 orang. Hasil penelitian menunjukkan 9 orang (75,0%) menerapkan teknik aseptik medis yang cukup dan 3 orang (25%) menerapkan tehnik aseptik medis yang baik. Untuk tehnik aseptik bedah, 7 orang (58,3%) menerapkan teknik aseptik bedah yang baik. Dapat disimpulkan bahwa untuk tehnik aseptik medis yang baik, masih sedikit perawat yang melakukan, sedangkan untuk tehnik aseptik bedah yang baik telah dilakukan oleh sebagian besar perawat. Disarankan agar perawat senantiasa meningkatkan keterampilan dan lebih memahami peranan dan fungsi dari seorang perawat, sehingga perawat mampu untuk memberikan pelayanan yang baik dan profesional dimulai dari penerapan tehnik aseptik dalam setiap tindakan keperawatan. Hal ini bertujuan agar pasien mendapatkan kenyamanan dan rasa aman yang secara tidak langsung berdampak pada cepatnya proses penyembuhan.

Keywords


Teknik Aseptik, Perawatan, Pelayanan, Infeksi

Full Text:

PDF

References


Centre for Disease Control and Prevention. (2015). Personal protective equipment. Diperoleh dari https://www.cdc.gov/niosh/topics/emres/ppe.html

Darmadi, 2008, Infeksi Nosokomial : Problematika dan Pengendaliannya, Jakarta, Penerbit Salemba Medika

Setianto, 2015, Konsep Dasar Teknik Aseptik, Internet, Tersedia Dalam : http://www. herusetianto. Com /2015/02/konsep-dasar-teknik-aseptik.html, diakses tanggal 28 Mei 2016.

Febriani, 2015, Konsep Aseptik, Internet, Tersedia Dalam : http://filekeperawatan. blogspot. co.id /2015/ 04/Konsep-Aseptik.html, diakses tanggal 26 Mei 2016

Fiana, 2015, Pengertian dan Jenis-Jenis Penelitian Deskriptif, Internet, Tersedia Dalam : http://artikelilmiahlengkap.blogspot.co.id, diakses tanggal 30 Mei 2016.

Hinchliff, 1999, Kamus Keperawatan, Edisi 17, Jakarta, EGC.

Jeyamohan, D. (2010). Angka prevalensi infeksi nosokomial pada pasien luka operasi pasca bedah di Bagian Bedah di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan dari Bulan April sampai September 2010. Universitas Sumatera Utara. Diperoleh dari http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/21521

Kasmad, 2007, Hubungan Antara Kualitas Perawatan Kateter Dengan Kejadian Infeksi Nosokomial Saluran Kemih, E-Journal, Semarang, Universitas Diponegoro.Kayser, 2005, Color atlas of Medical Microbiology, Stuttgart, New York.

Rutala, 2003, Guideline for Disinfection and Sterilization in Healtcare Facilities, Internet, Tersedia Dalam : http://www.aamu.edu_ csd/docs/universal_ precautions. pdf, diakses tanggal 30 Mei 2016.

Verawati, 2015, Asuhan Keperawatan pada Anak Demam Kejang, Internet, Tersedia Dalam : https://indahverawati.wordpress.com/author/, diakses tanggal 26 Maret 2016.

Wardhono, 1998, Menuju Keperawatan Profesional, Semarang, Akper Depkes WHO, 2007, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang Cenderung Menjadi Epidemi dan Pademi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Trust Indonesia.

World Health Organization. (2016). Guidelines on core components of infection prevention and control programmes at the national and acute health care facility level. Geneva.




DOI: https://doi.org/10.32807/jkt.v1i2.38

Refbacks

  • There are currently no refbacks.