Analisis Model Peer Education Metode Adolescent Friendly Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Perilaku Seksual Berisiko
DOI:
https://doi.org/10.32807/jkt.v1i1.25Keywords:
Remaja, Perilaku Seksual Berisiko, Pendidikan Sebaya, Adolescent FriendlyAbstract
Remaja mempunyai perilaku berisiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia lain di masyarakat. Perilaku berisiko terhadap kesehatan remaja mencakup injury, rokok, alkohol dan obat-obatan, perilaku seksual, perilaku diet yang tidak sehat dan tidak ada aktifitas fisik. pelayanan kesehatan remaja di Indonesia diwujudkan dalam bentuk pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) yang berada di setiap Puskesmas dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan reproduksi remaja. Pendidikan kelompok sebaya (peer education) diyakini efektif digunakan sebagai pendekatan pada remaja karena sesuai dengan karakteristik kuatnya ikatan sebaya diantara mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh metode adolescent friendly terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang perilaku seksual berisiko. penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan pre-post test design. Populasi adalah remaja Desa Jeringo dan Desa Penimbung Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat. Sampel dipilih berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi kemudian dibagi menjadi kelompok kontrol (remaja Desa Penimbung) dan kelompok intervensi (Remaja Desa Jeringo). Analisa data menggunakan paired t-test. untuk menganalisa pengetahuan dan sikap responden sebelum dan sesudah intervensi pada masing-masing kelompok dan analisa Independent t-test untuk menganalisa perbedaan pengetahuan dan sikap antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata skor pengetahuan dan sikap yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi (p value 0,000 , alpha = 0,05). tidak ada peningkatan rata-rata skor pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan edukasi sebaya pada kelompok kontrol. metode adolescent friendly berpotensi meningkatkan pengetahuan dan sikap responden. sehingga perlu dikembangkan dalam pelayanan kesehatan khususnya puskesmas untuk peningkatan kesehatan remaja di masyarakat.
References
Allender, Judith A., Rector, Cherie, & Warner, Kristine D., (2010), Community Health Nursing Promoting and Protecting The Public’s Health, 7th Edition, Philadelphia ; Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E., & Mc Farlane, J. (2004). Community As Partner:Theory and Practice in Nursing, 4th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Anonim. (2005).Remaja dan Perilaku Seksual, Diakses darihttp://www.waspada.co.id. Pada tanggal 12 Januari 2007.
Depkes RI & WHO.. (2000). Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), Buku Saku Untuk Remaja Usia 14-19 Tahun, Surabaya: Kanwil. Depkes. Propinsi Jawa Timur.
Dianawati, A., (2006). Pendidikan Seks Untuk Remaja, Jakarta: Kawan Pustaka.
Ervin, NF. (2002). Advanced community health nursing : Concept and practice. 5 th ed. Philadelphia : Lippincot.
Harahap., J., Lita., S.A. (2004). Pengaruh Peer Education Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Dalam Menanggulangi Hiv/Aids Di Universitas Sumatera Utara. Diakses dari http://www.usu.ac.id/digitallibraryrtl.htm diakses pada tanggal 25 Oktober 2007.
Hitchcock, J.E., Schubert, P.E., Thomas, S.A. (1999). Community health nursing: caring in action. Albani : Delmas Publisher.
Husni, F, 2005, Isu Kespro dalam Pilkada, www.suaramerdeka.com. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2007.
Lembaga Demografi-FEUI, 2002, http://www.bkkbn.go.id, diperoleh tanggal 25 Oktober 2007.
Ma’shum, Y, 2006, Remaja dan Aspek Psikososial, www.harian-kompas.com. Missouri; Mosby Co.
Moeliono, L. (2003). Proses Belajar Aktif Kesehatan Reproduksi Remaja: Bahan Pegangan Untuk Memfasilitasi Kegiatan Belajar Aktif Untuk Anak & Remaja Usia 10-14 Tahun. Jakarta: Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan United Nations Population Fund (UNFPA).
Nina, C. A. 2007. Peran Sekolah Dalam Memberikan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Siswa (Studi Kasus di SMAN 17 Surabaya Dan SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya). Diakses dari http://www.adln.lib.unair.ac.id/ tanggal 12 September 2008.
Notoadmodjo, S. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset.
Pangkahila, W, 1997, Perilaku Seksual Remaja di Desa dan di Kota, Seminar Sehari, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.
Pathfinder International. (1998), Insight From Adolescent Project Experiences- 1992-1997. Galen, MA: Pathfinder.
Sabri,Luknis dan Hastono,S.P.(2006). Statistik Kesehatan.Edisi revisi, Jakarata; Rajawali Press.
Stanhope & Lancaster, 2006 (). Community Health Nursing : Promoting Health Of Agregates, Families And Individuals, 4 th ed. St.Louis : Mosby, Inc.
Triswan, Y., (2007). Kesehatan Reproduksi Remaja: Membangun Perubahan Yang Bermakna, Out Look, 16(1), 1-8.
UNICEF. (2002). Working For and With Adolescent: Some UNICEF Examples. ADPU UNICEF.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.