Hubungan Stress dengan Kebiasaan Merokok pada Komunitas Pendaki Indonesia Korwil Yogyakarta

Ismi Chairunnisah Mayah, Ani Mashunatul Mahmudah, Sahrir Ramadhan

Abstract


Perilaku merokok merupakan salah satu kebiasaan yang dapat ditemui hampir di setiap kalangan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari usia muda hingga tua. Rokok bukan lagi menjadi hal yang baru atau asing lagi di masyarakat. Sangat mudah untuk menemukan orang yang merokok, seperti di rumah, kantor, cafe, tempat-tempat umum, di dalam kendaraan, bahkan hingga di sekolah-sekolah. Merokok sudah menjadi lifestyle pada kebanyakan penduduk di negara bekembang, termasuk Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok terbesar di Dunia. Dari data World Health Organization (WHO) pada tahun 2008, dapat disimpulkan bahwa Indonesia menempati urutan ketiga setelah China dan India pada sepuluh negara perokok terbesar. Jumlah perokok di Indonesia mencapai 65 juta penduduk. Sementara China mencapai 390 juta perokok dan India 144 juta perokok. Data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013. Mengungkapkan banyak di kalangan mahasiswa yang menyatakan bahwa dengan merokok dapat menghilangkan stres, kecemasan, gelisah, marah, sulit tidur, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara stress dengan kebiasaan merokok pada Komunitas Pendaki Indonesia Korwil Yogyakarta. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisa data menggunakan Kendall tau. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.055 pada signifikan 0.000 (p value <0.01). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara stress dengan kebiasaan merokok responden yang merupakan komunitas pendaki dimana semakin tinggi tingkat stressnya, semakin berat pula kebiasaan merokoknya.


Keywords


stres; merokok; pendaki

Full Text:

PDF

References


Ablelo, F. O., Kusuma, F. H. D., & Rosdiana, Y. (2019). Hubungan antara Frekuensi Merokok dengan Tingkat Stres pada Remaja Akhir. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 4(1).

Amalia, S. (2018). Hubungan Antara Stres Akademik Dengan Perilaku Merokok Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Iain Salatiga Jurusan Pai Angkatan Tahun 2015). IAIN Salatiga.

Anjum, M. S., Srikanth, M. K., Reddy, P. P., Monica, M., Rao, K. Y., & Sheetal, A. (2016). Reasons for smoking among the teenagers of age 14–17 years in Vikarabad town: A cross-sectional study. Journal of Indian Association of Public Health Dentistry, 14(1), 80.

Crosbie, E., Sosa, P., & Glantz, S. A. (2018). Defending strong tobacco packaging and labelling regulations in Uruguay: transnational tobacco control network versus Philip Morris International. Tobacco control, 27(2), 185-194.

Defie, R., & Probosari, E. (2018). Hubungan Tingkat Stress, Perilaku Merokok Dan Asupan Energi Pada Mahasiswa. Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 7(2), 507-526.

Diyono, D., & Anggraeni, D. (2016). Hubungan Persepsi Terhadap Label Peringatan Bahaya Rokok pada Kemasan Rokok Dengan Kebiasaan Merokok di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(1), 30-42. doi:http://dx.doi.org/10.37831/jik.v4i1.82

Faridah, F. (2017). Analisis faktor-faktor penyebab perilaku merokok remaja di smk “x” surakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 3(3), 887-897.

Monique, A. (2001). Menghindari merokok (II ed.). Jakarta: PT. Balai Pustaka.

Potter, P. A., Perry, A. G. E., Hall, A. E., & Stockert, P. A. (2009). Fundamentals of Nursing. USA: Elsevier Mosby.

Raharjo, L. W., & Raihana, P. A. (2019). Hubungan Konformitas dan Stres dengan Perilaku Merokok pada Remaja. (Strata 1 Skripsi), Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Riyadi, S., & Handayani, S. (2020). Sikap Dan Niat Berpengaruh Secara Langsung Maupun Tidak Langsung Terhadap Perilaku Tidak Merokok Remaja Di Yogyakarta. Journal of Holistic Nursing Science, 7(1), 54-61.

Rohman, A. (2010). Hubungan antara tingkat stres dan status sosial ekonomi orangtua dengan perilaku merokok pada remaja. Jurnal psikologi, 1-20.

Safitrah, A., & Arifyanto, A. T. (2018). Faktor-Faktor Penyebab Kebiasaan Merokok di Kalangan Siswa dan Upaya Penanggulangan pada MTs Negeri 1 Kendari. Jurnal Ilmiah Bening: Belajar Bimbingan dan Konseling, 3(2), 2-10.

Stubbs, B., Veronese, N., Vancampfort, D., Prina, A. M., Lin, P.-Y., Tseng, P.-T., Carvalho, A. F. (2017). Perceived stress and smoking across 41 countries: A global perspective across Europe, Africa, Asia and the Americas. Scientific reports, 7(1), 1-8. doi:https://doi.org/10.1038/s41598-017-07579-w

Tarwaka. (2013). Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.

Warman, F. (2020). Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Gambar Peringatan Kesehatan pada Kemasan Rokok dengan Perilaku Merokok. UIN Raden Intan Lampung.

World Health Organization. (2015). Global Youth Tobacco Survey (GYTS), Bhutan Report, 2013.




DOI: https://doi.org/10.32807/jkt.v2i2.83

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Ismi Chairunnisah Mayah, Ani Mashunatul Mahmudah, Sahrir Ramadhan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.