Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Hemodialisa Di RSUD Dr Harjono Ponorogo

Ervan Nur Cholis, Rumpiati Rumpiati, Ike Sureni

Abstract


Seorang perawat harus mampu menjalankan tahapan komunikasi terapeutik dengan baik. Kecemaan dapat terjadi karena kurangnya kemampuan komunikasi oleh perawat terhadap pasien. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan terapi hemodialisa di RSUD dr Harjono Ponorogo.Desain penelitian ini adalah korelasi. Populasi penelitian adalah semua pasien hemodialisa di RSUD dr Harjono Ponorogo. Teknik sampling menggunakan insidental sampling, jumlah sampel sebanyak 71 responden. Variabel independen adalah komunikasi terapeutik perawat, sedangkan variabel dependent adalah tingkat kecemasan pasien dengan terapi hemodialisa. Uji statistik Spearman rho. Hasil peneilitian menunjukkan bahwa sebagian besar komunikasi terapeutik yang dijalani perawat adalah baik dengan 38 responden (54%), dan sebanyak 32 responden (45%) mempunyai tingkat kecemasan dalam kategori kecemasan ringan. Hasil uji statistik Spearman rho didapatkan hasil p=0,000, p<0,05 dengan tingkat korelasi 0,663, maka ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan pada pasien dengan terapi hemodialisa di RSUD dr Harjono Ponorogo. Para perawat diharapkan menggunakan komunikasi terapeutik karena dapat menurunkan tingkat kecemasan pasien.

Keywords


Komunikasi Terapeutik; Kecemasan Pasien; Hemodialisa .

Full Text:

PDF

References


Ani Rosita. (2017). Komunikasi Keperawatan. Ponorogo: CV.Nata Karya.

Anik Fadilah Arbani. (2015). Komunikasi Terapeutik Perawat pada Pre Operasi di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Skripsi Prodi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Kusuma Husada. Surakarta.

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC.

Atmawati dan Suryani (2010). Hubungan Komunikasi Terapeutik dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi di RSUD Setjonegoro Kabupaten Wonosobo. Skripsi thesis STIKES ‘Aisyiyah. Yogyakarta.

Brunner & Suddart, (2003). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.

Darmayanti M. (2008). Komunikasi Terapeutik Dalam Praktik Keperawatan. Bandung. PT Refika Adama.

Black Joyce M. & Hawks Jane Hokanson. (2014). Keperawatan medikal bedah, Edisi 8. Vol 1 dan 2. Jakarta : EGC.

Hargyowati Yani, E. (2016). Tingkat kecemasan pasien yang dilakukan tindakan hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Skripsi Prodi S1 Keperawatan STIKES Kusuma Husada. Surakarta.

Hidayat, A. Aziz. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Metodologi penelitian panduan penyusunan Skripsi, Thesis dan Disertasi. Jakarta : EGC

Luana, dkk. (2012). Kecemasan pada Penderita Penyakit Gagal Ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RS Universitas Kristen Indonesia, Vol.46, No. 3.

Padila. (2012). Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta; Nuha Medika.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2017).Situasi Penyakit Ginjal Kronik. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta




DOI: https://doi.org/10.32807/jkt.v2i1.55

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Ervan Nur Cholis, Rumpiati Rumpiati, Ike Sureni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.