Efektifitas Tepid Water Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Dengan Masalah Keperawatan Hipertermia: Studi Kasus
Abstract
Hipertermia merupakan gejala yang paling sering muncul pada anak dengan Dengue Haemoragic Fever (DHF). Hipertermia dapat didefinisikan dengan suatu keadaan suhu tubuh di atas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Pada anak yang mengalami demam peningkatan suhu ringan kisaran 37,5-38°C. Dampak yang dapat ditimbulkan jika demam tidak ditangani adalah bisa menyebabkan kerusakan otak, hiperpireksia yang akan menyebabkan syok, epilepsi, retardasi mental atau ketidakmampuan belajar. Untuk mengatasi masalah hipertermia dapat dilakukan beberapa tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan, salah satunya yaitu Tepid Water Sponge (TWS). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas TWS sebagai intervensi dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak dengan masalah hipertermia. Desain yang digunakan adalah studi kasus pada 2 kasus anak dengan masalah hipertermia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan TWS mampu mengatasi masalah hipertermia pada anak. Hasil ini diharapkan dapat menjadi studi kasus manajemen hipertermia pada anak yang kemudian dapat dikembangkan menjadi penelitian dan landasan manajemen hipertermia pada anak.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alves, J.G.B, Almeida, N.D.C.M., & Almeida, C.D.C.M. (2008). Tepid sponging plus dipyrone versus dipyrone alone in reducing body temperature in febrile children. Sao Paulo Medical Journal. 126(2): 107-111.
Hastomo, M.T., & Suryadi, B. (2018). Teknik relaksasi nafas dalam terhadap skala nyeri pada saat pemasangan infus di Instalasi Gawat Darurat. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia. 8(2): 436-442. https://doi.org/10.33221/jiiki.v8i02.320
Kania, N. (2007). Penatalaksanaan demam pada anak. Bandung: Unpad.
Latupeirissa, D. (2012). Demam berkepanjangan pada anak di RSUP Fatmawati tahun 2008-2010. Sari Pediatri. 14(4): 241-5
Lestari, N.E. (2018). Telaah Kepustakaan: Penurunan Tingkat Nyeri Menggunakan Terapi Musik Pada Anak Usia Prasekolah yang Dilakukan Pemasangan Infus. Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan Keris Husada. 2(1): 25-30.
Marcdante, K.J., Kliegman, R.M., Jenson, H.B., & Behrman, R.E. (2014). Nelson ilmu kesehatan anak esensial. Jakarta: Saunders Elsevier.
Potter, P.A & Perry A.G. (2012). Fundamental of nursing: Fundamental keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Purwanti, S., & Winarsih, N. A. (2008). Pengaruh kompres hangat terhadap suhu tubuh pada pasien anak hipertermia di ruang rawat inap RSUD dr. Moewardi Surakarta.
Sodikin. (2012). Prinsip perawatan demam pada anak. Jakarta: Rufaida LQ.
Supartini. (2012). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC
Suryadi & Yuliani. (2010). Asuhan keperawatan pada anak. Jakarta: EGC
Tamsuri. (2007). Tanda-tanda vital suhu tubuh. Jakarta: EGC.
WHO. (2008). regional guidelines on dengue/ DHF prevention and control. dengue in Indonesia. Diakses dari http://www.searo.who.int/
Wardiyah, A., Setiawati, S., & Setiawan, D. (2016). Perbandingan efektifitas pemberian kompres hangat dan tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh anak yang mengalami demam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Keperawatan. 4(1):44–56.
Wong, D.L., Marilyn, H.E., David, W., Marilyn, L.W., & Patricia, S. (2008). Buku ajar keperawatan pediatrik wong. Volume 1. (6 th ed.). Jakarta: EGC
DOI: https://doi.org/10.32807/jkt.v2i1.49
Refbacks
- There are currently no refbacks.